29.8.12

Namaku Irfan Bu

Seperti biasa, tepat sebelum subuh blanko follow-up bangsal sudah terisi. Ada 14 pasien. Jumlah segitu sebenarnya tidaklah banyak. Tapi karena harus dikerjakan sendirian, kadang rasa berat datang menyergap dan mengendorkan semangat. Betapa tidak? Timbunan tugas saban hari hampir mencekik leher, mulai dari ‘ngereng status’, follow-up pasien bangsal, pengawasan pasien ibu-ibu hamil, laporan kuretase, laporan persalinan, admission pasien baru, dan partus itu sendiri dengan segenap pernak perniknya bagaikan tumpukan batu bata yang satu demi satu sekonyong-konyong diletakkan begitu saja di pundakku tanpa permisi. “Stop mengeluh dan kamu bukan anak manja!”, kata-kata ini terus kuucapkan pada diriku sendiri. Terngiang-ngiang sembari berbenturan dengan serangan kantuk yang dahsyat, rasa cape yang luar biasa, sekaligus penat yang bercampur aduk menjadi satu. Satu-dua jam tidur perhari memang tak cukup, tapi seminggu tugas di RS ini menurutku bukanlah rentang waktu yang lama untuk bertahan. 

Read More ...
Powered by Blogger.

  © Blogger template 'Personal Blog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP