Kopi berisi sejengkal kepahitan, dan
beribu-ribu ton candu. Memikat hati dengan aromanya yang membuai. Tandem dengan sedasi
kecil-kecil yg membuncahkan asa di hati. Cukup sesruput, dan itu sudah
membuatmu ingin menaklukkan dunia.
Tak usah bertanya mengapa aku
menyukai kopi. Karena aku bakal balik bertanya padamu mengapa kau menyukai
tidur siang, naik gunung, atau sekedar menyanyikan lagu dengan gitar bututmu.
Diplomasi tak akan memberi jawaban memuaskan mengapa hobi hadir di bumi. Tuhan
lebih tahu jawabannya dengan memberimu ‘sepasang hati’ yang lembut di sebelah kanan
lambungmu itu. Sepasang hati?
Read More ...