2.9.09

Gempa lagi..

Sholat ashar kemaren sore benar-benar tidak khusyuk. Tepat sebelum adzan ashar berkumandang, tersiar kabar bahwa jakarta gempa bumi. Disusul kemudian tersiar pula kota jogjakarta juga ikut terguncang. Maka, tanpa pikir panjang, selepas sholat kutelfon bapak ibuk di jogja sana. Alhamdulilah, ternyata yang di jogja semuanya baik-baik saja. Sukurlah. Tenang hatiku jadinya.

Menurut detik.com, gempa berkekuatan 7,4 SR itu berkedudukan di Samudra Hindia tepatnya di barat daya Tasikmalaya. Lihat posisi episentrum gempa yang direlease global seismic monitor di bawah ini.
Itulah posisinya. Jadi sangat maklum kalau sedari jakarta hingga jawa tengah merasakan getaran gempa ini.

Gempa kemaren mengingatkanku pada kuliah filsafatnya dr.Bambang Fx Sukilarso Sakiman. Bahwa gempa termasuk hal yang hingga saat ini belum bisa diramalkan. Hanya satu kali dalam sejarah tercatat bahwa penyelamatan sebelum terjadinya gempa dikatakan berhasil, yakni di jepang. Setelah pemerintahan Jepang meminta rakyatnya untuk beralih ke tempat yang aman tatkala sehari sebelumnya perilaku hewan-hewan yang terlihat aneh. Dengan instruksi ini ternyata jutaan penduduk terselamatkan.

Telah banyak laporan pula bahwa perilaku hewan-hewan yang aneh sering muncul sebelum terjadinya gempa. Kebanyakan dari hewan-hewan ini seperti tahu sebelum getaran terkecil sekalipun yang dapat ditangkap seismograf sebagai sinyal awal terjadinya gempa. Bahkan sepanjang catatan sejarah terjadinya gempa dan tsunami, hewan-hewan merupakan korban yang paling sedikit dibandingkan dengan manusia. Ini sungguh mengherankan. Bahasan mengenai sixth sense pada hewan-hewan tersebut pernah diajukan, yang mana hal inilah yang dapat menyebabkan mereka terhindar dari bahaya gempa. Para ilmuwan mengatakan bahwa sebagian besar indera keenam ini sudah hilang dari dalam diri manusia, sehingga manusia awam untuk dapat mendeteksi kehadiran gempa seperti pada hewan-hewan. Tetapi tidak menutup kemungkinan segolongan kecil manusia masih memilikinya.

Gempa juga mengambil porsi memorial yang cukup kental. Khususnya bagi masyarakat Jogjakarta sepertiku yang dulu pernah merasakan betapa dahsyatnya bencana alam ini. Entahlah. Meskipun telah dinyatakan tragedi gempa jogjakarta bakal terulang 50 tahun lagi, tapi bukan alasan yang kuat untuk dijadikan suatu phobia berlebihan. Toh, sebenarnya gempa dapat terjadi setiap saat bukan. Kehadirannya yang kian sering tentunya justru menambah keyakinan tergenapinya nubuatan yang dikabarkan, bahwa akhir zaman bakal lebih banyak gempa terjadi. Yang jelas, hidup mati seseorang telah digariskan. Jalani saja dengan sabar dan istiqomah..



Powered by Blogger.

  © Blogger template 'Personal Blog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP