Goresan Keabadian
Kopi masih mengepul hangat. Aromanya begitu
harum. Rinai hujan di luar membuat nikmatnya sore ini kian lengkap saja. Suara
hujan dan pahitnya kopi, satu kombinasi paling menakjubkan. Semacam duet maut
yang menalu-nalu, membuat jiwa ini serasa damai. Nuansa yang sekaligus
menyodorkan berton-ton candu, seakan-akan banyak hal yang serta merta ingin
kulakukan.
“Capucino memang yang paling mantab..”
gumamku sembari iseng menengok beberapa status sahabat pena di facebook. Tiba-tiba
perhatianku terhenti sejenak pada sebuah status. Coba simak:
"Teruslah menulis, sejelek-jeleknya tulisanmu
pasti ada yang memuji, dan sebagus-bagusnya tulisanmu pasti ada yang
mencela." Kesimpulannya adalah lebih baik kita berusaha menulis untuk
menuangkan segala Ide, daripada hanya mengendapkannya di otak dan merasa minder
tidak mampu menggoresnya dan mencurahkannya. Tentu saja, Pak Mario Teguh pernah
bilang; "Lebih baik kau mengalami kegagalan daripada hanya membayangkan
kegagalan dan tidak bertindak sedikitpun."