17.9.10

Apa Perbedaan Ahmadiyah dengan “mainstream” Islam kebanyakan?

Kebanyakan islam yang ada saat ini didirikan atas dasar ijtihad dari pendirinya pada situasi dan kondisi tertentu. Misalnya muhammadiyah. Organisasi ini didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 berdasarkan ijtihad beliau sebagai sarana memberantas bid’ah dan khurofat yang saat itu sangat kental di masyarakat. begitu juga Nahdatul Ulama. Organisasi ini didirikan atas dasar ijtihad dari K.H. Hasyim Asy’ari juga. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari tidak pernah mengklaim bahwa mereka mendirikan organisasi itu atas perintah dari Allah, tetapi dari ijtihad yang pastinya merupakan tujuan mulia. Ada banyak sekali organisasi Islam yang lahir atas dasar ijtihad, dan kita bisa bebas memilih kita ikut ijtihad yang mana, karena tersedia banyak sekali ijtihad.

Ahmadiyah tidak demikian. Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad berdasarkan pengakuan bahwa beliau adalah figure Imam Mahdi yang dikabarkan oleh Rasullullah akan datang pada zaman akhir. Dan ahmadiyah didirikan sebagai wadah bagi orang-orang yang percaya dengan pengakuan beliau sebagai Imam Mahdi atas perintah Allah. Jadi, Ahmadiyah didirikan bukan atas dasar ijtihad sebagaimana organisasi Islam lainnya, melainkan berdasarkan atas pendakwaan. Benar atau tidak pendakwaan diri dari beliau itu soal lain. Tetapi yang jelas, sebagaimana pendirian mainstream Islam kebanyakan, setiap orang harus mengakui & menerima seseorang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi. Perkara benar tidaknya imam Mahdi yang dijanjikan itu adalah Mirza Ghulam Ahmad atau bukan, itu adalah soal lain. Maka permasalahan yang muncul di sini adalah benarkah imam Mahdi yang dijanjikan itu adalah Mirza Ghulam Ahmad?


(085292795927)

Powered by Blogger.

  © Blogger template 'Personal Blog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP