Pengaruh Lithium Dalam Air Minum Terhadap Angka Kejadian Bunuh Diri
Resensi oleh:kangavuse
Lithium diketahui digunakan dalam bentuk karbonatnya (Li-carbonate) sebagai obat antidepresan. Garam ini memiliki efek mood-stabilizer. Lithium tidak menimbulkan sedative, depresan, ataupun eufforian. Ini yang membedakannya terhadap preparat antidepresan lain. Lithium digunakan sebanyak 450-900 mg dalam seharinya untuk tujuan pengobatan. Namun, penelitian terkait kandungan alaminya dalam air tanah sangat sedikit diketahui.
Seorang psikiatri Austria Nestor D. Kapusta, MD, bersama dengan timnya meneliti 6460 sampel kadar Lithium dalam 99 distrik di Austria untuk mengetahui korelasinya terhadap angka kejadian bunuh diri di wilayah tersebut. Dilakukan regresi multifariat untuk menyesuaikan faktor sosioekonomi yang juga memiliki pengaruh terhadap kejadian bunuh diri. Ini butuh dilakukan mengingat sebab serta faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bunuh diri sangat beragam. Hasilnya sangat signifikan. Masyarakat yang mengkonsumsi air tanah yang memiliki kandungan Lithium dalam air tanahnya memiliki angka bunuh diri lebih sedikit. Penelitian ini juga dilakukan di jepang oleh Noboru Iwata, PhD, seorang klinisi psikologi asal Jepang, dimana hasilnya ialah, kadar Lithium berapapun dalam air minum, mempunyai andil dalam menurunkan angka kejadian bunuh diri dalam kurun tahun 2002-2006.
Lithium dalam pengobatan diberikan dalam dosis yang telah disesuaikan untuk dapat memberikan efek antidepresan. Namun, sangat sukar menjelaskan bagaimana cara kerja kandungan lithium yang begitu rendah dalam air minum dapat mencegah seseorang melakukan tindakan bunuh diri. Diduga kuat lithium berapapun levelnya dalam air minum dapat meningkatkan faktor-faktor neurotropik, neuroprotektor, bahkan juga neurogenesis. Inilah mekanisme yang diduga kuat, bilamana berlangsung dalam dalam tempo yang lama dapat membuat Lithium memberi kontribusi positif pada konstitusi neuropsikiatri, sehingga mampu mencegah seseorang untuk melakukan bunuh diri.
Pengaruh Lithium Dalam Air Minum Terhadap Angka Kejadian Bunuh Diri Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2160630-pengaruh-lithium-dalam-air-minum/
dan sibermedik.com
Resensi oleh:kangavuse
Lithium diketahui digunakan dalam bentuk karbonatnya (Li-carbonate) sebagai obat antidepresan. Garam ini memiliki efek mood-stabilizer. Lithium tidak menimbulkan sedative, depresan, ataupun eufforian. Ini yang membedakannya terhadap preparat antidepresan lain. Lithium digunakan sebanyak 450-900 mg dalam seharinya untuk tujuan pengobatan. Namun, penelitian terkait kandungan alaminya dalam air tanah sangat sedikit diketahui.
Seorang psikiatri Austria Nestor D. Kapusta, MD, bersama dengan timnya meneliti 6460 sampel kadar Lithium dalam 99 distrik di Austria untuk mengetahui korelasinya terhadap angka kejadian bunuh diri di wilayah tersebut. Dilakukan regresi multifariat untuk menyesuaikan faktor sosioekonomi yang juga memiliki pengaruh terhadap kejadian bunuh diri. Ini butuh dilakukan mengingat sebab serta faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bunuh diri sangat beragam. Hasilnya sangat signifikan. Masyarakat yang mengkonsumsi air tanah yang memiliki kandungan Lithium dalam air tanahnya memiliki angka bunuh diri lebih sedikit. Penelitian ini juga dilakukan di jepang oleh Noboru Iwata, PhD, seorang klinisi psikologi asal Jepang, dimana hasilnya ialah, kadar Lithium berapapun dalam air minum, mempunyai andil dalam menurunkan angka kejadian bunuh diri dalam kurun tahun 2002-2006.
Lithium dalam pengobatan diberikan dalam dosis yang telah disesuaikan untuk dapat memberikan efek antidepresan. Namun, sangat sukar menjelaskan bagaimana cara kerja kandungan lithium yang begitu rendah dalam air minum dapat mencegah seseorang melakukan tindakan bunuh diri. Diduga kuat lithium berapapun levelnya dalam air minum dapat meningkatkan faktor-faktor neurotropik, neuroprotektor, bahkan juga neurogenesis. Inilah mekanisme yang diduga kuat, bilamana berlangsung dalam dalam tempo yang lama dapat membuat Lithium memberi kontribusi positif pada konstitusi neuropsikiatri, sehingga mampu mencegah seseorang untuk melakukan bunuh diri.
Pengaruh Lithium Dalam Air Minum Terhadap Angka Kejadian Bunuh Diri Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2160630-pengaruh-lithium-dalam-air-minum/